Perkembangan isu global dan lokal terkait kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) telah mendorong Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk berorientasi pada kolaborasi internasional yang menekankan pada kemitraan dengan perguruan tinggi bereputasi tinggi untuk program P2M. Mobilitas dosen dan mahasiswa UGM dalam penelitian dan pengabdian di luar negeri, khususnya di institusi pendidikan tinggi atau industri, merupakan kebutuhan akademik yang krusial dalam meningkatkan kapasitas dan kompetensi, serta mendukung peningkatan reputasi dan pengakuan internasional UGM. Program International Research and Community Services Mobility berfokus pada peningkatan level akademik UGM dalam peringkat QS World University Rank (WUR). Untuk mencapai tujuan ini, informasi dari dosen dan alumni UGM yang berada di perguruan tinggi global sangat penting. Informasi ini mencakup ‘do and do not’, cara, dan alasan implementasi Kebijakan Kemitraan Global UGM. Selain itu, program ini bertujuan menjadikan UGM sebagai pusat referensi penelitian dan pengabdian global dengan mengutamakan program tematik kolaboratif dalam zonasi global, serta menguatkan inovasi dalam pengembangan ilmu dan teknologi.
Pada tanggal 22 November 2023, Senat Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengadakan kunjungan kerja penting ke Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk membahas Rencana Induk Pengembangan (RENIP) UGM. Kunjungan kerja ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antar institusi dan menggali lebih dalam mengenai strategi dan perencanaan pengembangan yang diterapkan oleh UGM, salah satu universitas terkemuka di Indonesia.
Rapat koordinasi yang dilaksanakan pada pukul 14.00 hingga 16.00 WIB di Ruang Sidang III, Gedung Pusat Lantai 2 Sayap Timur UGM, ini menjadi ajang diskusi konstruktif antara kedua belah pihak. Agenda utama dari pertemuan ini adalah membahas RENIP UGM, sebuah dokumen strategis yang menjadi panduan utama dalam pengembangan jangka panjang universitas.
Pada tanggal 29 Mei 2024, Senat Akademik UGM melakukan Sharing Session dengan Nanyang Technology University (NTU) dengan tema Peran Strategi dalam Meningkatkan Hubungan Universitas dengan Industri, Masyarakat, dan Global. Dengan menyelenggarakan sharing session ini, diharapkan dapat menyusun rencana aksi yang komprehensif dan berkelanjutan, yang tidak hanya akan menguntungkan universitas tetapi juga masyarakat luas. Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah produktif untuk pertukaran ide dan strategi yang dapat menghasilkan solusi inovatif untuk masa depan pendidikan tinggi dan industri di Indonesia.
Menanggapi tantangan dan dinamika pengelolaan perguruan tinggi, Majelis Senat Akademik (MSA) Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) yang terdiri dari 21 perguruan tinggi negeri di Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Indonesia. Menyadari peran senat akademik dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, MSA PTN-BH telah merancang sebuah inisiatif dalam bentuk ‘High Level Meeting on Academic Affair for Higher Education:
Comparative Case Study Between France and Indonesia’. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama pendidikan tinggi antara Pemerintah Prancis dan Pemerintah Indonesia yang secara kelembagaan dimulai pada tahun 2009 dengan pembentukan Indonesia-France Joint Working Group (JWG) di bidang Pendidikan Tinggi dan Penelitian. Sejak itu, JWG telah mengadakan pertemuan tahunan secara bergantian di Indonesia dan Prancis, dengan secara signifikan memperluas keanggotaan dan kegiatannya.
Kegiatan workshop bidang ilmu dilakukan untuk pemahaman bersama terkait pemutakhiran data rumpun ilmu yang dikaitkan dengan pengembangan karir dosen. Kegiatan dilakukan pada hari Jum’at, 7 Juni 2024 secara luring di Ruang Bulaksumur, UC Hotel dan daring melalui Zoom Meeting.
Kegiatan workshop dibuka oleh sambutan dari ketua senat akademik UGM, Prof. Dr. Sulistiowati, S.H.,M.Hum.
Pada kegiatan workshop bidang ilmu ini diisi oleh 3 pembicara yaitu, Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc yang membahas peta jabaran akademik dosen di Perguruan Tinggi, Nafiron Musfiqin Uddin, SE., MM. menjelaskan tentang pemutakhiran data dosen yang sesuai dengan rumpun ilmu, dan yang terkahir Prof. Ir. Sudaryono, M.Eng, Ph.D., IPU yang membahas landasan kebijakan dalam penetapan bidang keilmuan dilihat dari prinsip-prinsip ontologis, epistemologis, dan aksiologis.