Pada tanggal 10-11 Februari 2023, Universitas Brawijaya menjadi tuan rumah Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MSA PTN-BH). Acara ini dibuka dengan sambutan dari Prof. Dr. Ir. Ariffin, MSi yang menekankan pentingnya refleksi pengelolaan PTN-BH dalam upaya meningkatkan mutu akademik dan rekognisi internasional. Sidang paripurna ini merupakan momentum penting bagi PTN-BH di Indonesia untuk saling berbagi pengalaman dan strategi dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks dan dinamis.
Sidang paripurna kali ini mengusung tema “Refleksi Pengelolaan PTN-BH dalam Meningkatkan Mutu Akademik dan Rekognisi Internasional”. Dalam sambutannya, Prof. Arifin menyampaikan bahwa koordinasi antar kampus PTN-BH harus tetap berjalan untuk memonitoring kemajuan sistem pendidikan dan menghasilkan output mahasiswa yang berkualitas. Prof. Dr. drh. Aulanni’am, DES. juga mempresentasikan berbagai produk unggulan Universitas Brawijaya yang dihasilkan melalui strategi pendukung pengembangan inovasi, termasuk penerapan sinergi ABGC (Academics, Business, Government, and Community) untuk menghasilkan produk inovasi yang tepat dan bermanfaat.
Hari kedua sidang dimulai dengan pemaparan Prof. Dr. Sulistiowati, S.H., M.Hum yang menyoroti pentingnya penelitian unggul yang berdampak pada peningkatan publikasi internasional, sitasi, dan hilirisasi hasil penelitian. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa kerjasama antar PTN-BH sangat penting untuk mencapai pengakuan internasional dan meningkatkan mutu akademik.
Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., MSi., Ph.D., dalam sambutannya menyoroti tantangan besar dalam membangun atmosfer riset di UB. Ia menyatakan bahwa pendanaan penelitian harus dikelola dengan tepat untuk mencapai pengakuan internasional, dan penggunaan teknologi seperti artificial intelligence (AI) merupakan langkah penting dalam pendidikan digital yang fleksibel.
Prof. Ir. Nizam, M.Sc, DIC., Ph.D., IPU, Asean Eng., Plt. Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, memaparkan kebijakan peningkatan kualitas pembelajaran dengan belajar dari universitas-universitas di Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Ia menekankan pentingnya perbaikan metode pembelajaran untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Med.Sc., Ph.D., juga membahas peluang dan tantangan pengelolaan PTN-BH dalam meningkatkan mutu akademik dan rekognisi internasional. Beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan UB antara lain fokus pada penelitian, kolaborasi dengan universitas lain, peningkatan kualitas pendidikan, akreditasi, inovasi, dan penggunaan teknologi.
Prof. Ir. Hermawan Kresno Dipojono, MSEE, Ph.D., Ketua Senat Akademik ITB, menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai bersama untuk mencapai mandat peningkatan rekognisi internasional antar dosen PTN-BH. Ia menyatakan bahwa riset berkualitas hanya bisa tumbuh dalam budaya ilmiah yang unggul dan kolaborasi yang erat antar peneliti.
Dengan terselenggaranya Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik PTN-BH di Universitas Brawijaya, diharapkan mampu meningkatkan sinergi antar PTN-BH dalam menghadapi tantangan global dan mencapai mutu akademik serta pengakuan internasional yang lebih tinggi. Acara ini juga memberikan penghargaan kepada para pembicara dan peserta yang telah berkontribusi aktif dalam diskusi dan pengembangan strategi untuk masa depan pendidikan tinggi di Indonesia.